Maritim-Jakarta, Wisata bahari merupakan salah satu program unggulan pariwisata dengan memanfaatkan kekayaan Indonesia yang memiliki garis pantai mencapai 81 ribu km lebih dan luas laut yang mencapai sekitar 3,1 juta km2.

Selain laut dan pantai yang potensial sebagai destinasi wisata, Indonesia juga memiliki banyak tempat potensial sebagai daya tarik wisatawan, salah satunya obyek wisata geopark. Geopark sendiri adalah sebutan bagi kawasan yang memiliki unsur-unsur geologi di mana masyarakat setempat diajak berperan serta untuk melindungi dan meningkatkan nilai warisan alam, termasuk nilai arkeologi, ekologi, dan budaya yang ada di dalamnya, secara berkelanjutan. Potensi wisata di Indonesia tersebut harus dimaksimalkan, melalui sinergitas antara seluruh kementerian dan lembaga.

Destinasi wisata juga harus memperhatikan faktor ketersediaan SDM sebagai pemandu wisata selaku garda depan yang bersentuhan langsung dengan wisatawan dalam mengenalkan, menyampaikan informasi objek wisata. Oleh karenanya peran dan peranan pemandu wisata sangat penting.

Kementerian Pariwisata telah menyelesaikan penyusunan 4 SKKNI tahun 2018, diantaranya Bidang Snorkeling dan Geowisata. Untuk mendorong sertifikasi profesi pemandu wisata, Kemenko Kemaritiman melalui Kedeputian Bidang Koordinasi SDM, Iptek dan Budaya Maritim bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata dan LSP Pramindo memfasilitasi Penyiapan Instrumen Uji Kompetensi Sertifikasi Pemandu Wisata Snorkeling, & Pemandu Geowisata  dihelat di Jakarta, Rabu (30/1/2018).

Asdep TB Haeru menyampaikan, saat ini pihaknya sedang membangun sinergisitas dengan semua komponen yang terkait dengan dunia wisata bahari Indonesia sebagaimana diamatkan oleh Pemerintah.

“Kita bisa sinergi dengan segala komponen dan salah satunya Lembaga Sertifikasi Profesi Pramindo. Intinya kegiatan ini untuk memfasilitasi percepatan penyiapan instrumen uji kompetensi agar pelaksanaan sertifikasi pemandu wisata snorkeling dan pemandu Geowisata dapat segera dilaksanakan. Sebagaimana fokus pembangunan pemerintah tahun 2019 yaitu peningkatan kompetensi SDM,” ujar Asisten Deputi Pendidikan dan Pelatihan Maritim, TB Haeru Rahayu.

Lebih lanjut, Sri Suryani Direktur LSP Pramindo mengatakan, kegiatan uji materi kompetensi akan melibatkan assessor snorkeling & Geowisata yang akan digunakan pada saat kegiatan sertifikasi atau pada saat assessment. “Oleh karena itu, pada dasarnya ada 3 komponen yang akan kami susun . Pertama Merencanakan &  mengorganisasikan (MMA) komponen perangkat assessment, kemudian mengembangkan Perangkat assessment (MPA), kemudian mengasses kompetensi sebagai materi uji kompetensi,”(MAK) terangnya.

Sebagai tindaklanjut kegiatan ini, dalam waktu dekat LSP Pramindo akan mengajukan kepada BNSP untuk uji coba sertifikasi pemandu wisata snorkeling di Kepulauan Seribu dan  uji coba sertifikasi pemandu Geowisata di Rinjani, Nusa Tenggara Barat, bekerja sinergi bersama Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Kementerian Pariwisata dan Pemerintah Daerah untuk kemajuan dunia pariwisata Indonesia.

Pengembangan pariwisata tidak hanya sebatas destinasi yang cantik namun juga harus memperhatikan peranan  4A dan PM, yaitu Atraction, Accebility, Amenites (Fasilitas), Ancillary Services (organisasi), dan Pemberdayaan Masyarakat serta , serta mendukung kampanye pelestarian lingkungan.

Source : https://maritim.go.id/kemenko-kemaritiman-mendorong-sertifikasi-pemandu-wisata-snorkeling-dan-pemandu-wisata-geopark-geowisata/

× How can I help you?